Kamis, 13 September 2012

WISATA ALAM DI BANTEN

Pulau Sangiang Banten pantai 300x226 Pulau Sangiang, Pesona Keindahan Wisata Alam Di Banten

Pulau Sangiang, Pesona Keindahan Wisata Alam Di Banten

 

Seputarbanten.com – Taman Wisata Alam Pulau Sangiang terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia.
Dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, pengunjung dapat naik bus atau kendaraan pribadi menuju arah Cilegon. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Anyer, dan berhenti di kawasan Pantai Manuk di Desa Cikoneng. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal atau perahu motor ke Pulau Sangiang dengan waktu tempuh sekitar satu jam.
Pulau Sangiang yang letak geografisnya antara 105′49′30″ – 105′52′ Bujur Timur 5′56′ – 5′58′50″ Lintang Selatan memang hingga saat ini belum dikelola maksimal. Kendati demikian, pancaran daya tarik alamnya tetap mempesona karena kondisi alamnya masih indah, terumbu karang dan juga hutan mangrove yang terbentang di sepanjang pesisir pulau itu.
Udaranya yang sejuk dan segar, pepohonannya yang hijau dan rindang, serta ditingkahi oleh kicauan beraneka burung, menjadikan Taman Wisata Alam Pulau Sangiang tepat sekali dipilih sebagai tempat rekreasi yang mengasyikkan bersama keluarga atau kolega.
Di kawasan ini, terdapat berbagai flora langka, seperti cemara laut (casuarina equisetifolia), dadap laut (erithrina variegata), bayur (pterospermum javanicum), ketapang (terminalia catappa), nyamplung (callopphyllum inoplhylum), api-api (avicenia sp), waru laut (hibiscus tiliaceus), walikukun (actinophora fragrans), dan lain sebagainya.
pulau sangiang nama spot 300x208 Pulau Sangiang, Pesona Keindahan Wisata Alam Di BantenBerbagai fauna langkanya, seperti lutung (trchyptus auratus), kera (macaca fascicularis), kucing hutan (felis bengelensis), landak (hystrix bachura), burung walet (collocalia vulvanorum), burung bluwok (ibis cinereus), kuntul berang (egretta sacra), kuntul kerbau (ardeola speciosa), kuntul besi (threskiornis aethopica), alap-alap (elanus hypoleucus), dan ular sanca (phyton reticularis), juga mudah dijumpai di kawasan ini.
Pada sisi barat laut dan selatan Pulau Sangiang, serta di sepanjang Pantai Batu Mandi dan Gunung Gede, merupakan kawasan wisata alam yang menantang dan sekaligus mengasyikkan. Kawasannya yang luas dan didukung oleh kontur medan yang beragam, memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, bersepeda, berkemah, memotret, serta menikmati panorama pantai yang landai dan curam.
Bagi peminat scuba diving, snorkling, berjemur, memancing, berperahu, serta melihat keindahan terumbu karang dan taman laut dengan glass bottom boat, dianjurkan mengunjungi kawasan Tanjung Raden, Legon Waru, dan perairan laut selatan yang terdapat di dalam Pulau Sangiang. Dari kawasan ini, juga terlihat lalu-lalang kapal feri Merak-Bakauhuni dan kesibukan kapal dagang di tepi pantai Cilegon. Untuk menikmati wisata sejarah, pengunjung dapat mendatangi kawasan di sekitar Pos TNI Angkatan Laut.
Di sana, pengunjung masih dapat menyaksikan sisa-sisa peninggalan perang dunia kedua, seperti meriam dan benteng pertahanan tentara Jepang dari serbuan tentara Sekutu.
Sementara itu, berbagai kekayaan ekosistemnya, seperti terumbu karang, hutan bakau (mangrove), dan hutan pantai, merupakan lahan subur bagi penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan alam, serta tempat wisata ilmiah yang menarik.
Di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Sangiang juga terdapat berbagai fasilitas lainnya, seperti pusat informasi pariwisata, pemandu wisata, pos jaga, polisi hutan, camping ground yang luas dan aman, pesanggrahan, persewaan peralatan untuk menyelam, dermaga, serta persewaan perahu dan speed boat untuk mengelilingi Pulau Sangiang.
Taman Wisata Alam Pulau Sangiang, kawasan yang dikenal dengan julukan Seven Wonders of Banten (Tujuh Keajaiban Banten) ini menyajikan paket wisata plus yang sayang untuk dilewati sebagai tujuan wisata atau weekand. Pasalnya, di kawasan wisata ini selain wisatawan dapat menikmati keindahan alam, tersedia juga wisata sejarah, dan wisata ilmiah. Sehingga, selain sebagai tempat wisata yang menarik, kawasan ini juga menjadi kawasan edukasi dan penelitian.
Taman Wisata Alam Pulau Sangiang terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Pulau Sangiang awalnya merupakan Kawasan Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 112/Kpts-II/1985 pada tanggal 23 Mei 1985 dengan luas areal sekitar 700,35 hektar.
Pada sisi barat laut dan selatan Pulau Sangiang, serta di sepanjang Pantai Batu Mandi dan Gunung Gede, merupakan kawasan wisata alam yang menantang dan sekaligus mengasyikkan. Kawasannya yang luas dan didukung oleh kontur medan yang beragam, memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, bersepeda, berkemah, memotret, serta menikmati panorama pantai yang landai dan curam. (panoramabanten).

 

Profil Potensi Budaya dan Pariwisata Banten

Kondisi Geografis

Provinsi Banten sebagai salah satu provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia ditetapkan berdasarkan UU No 23 tahun 2000. Secara Geografis wilayah Provinsi Banten berbatasan:
Sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa
Sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda
Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia
Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten
Visi:
  • Banten sebagai destinasi pariwisata yang berbudaya, profesional dan kompetitif
Misi:
  1. Mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya kebudayaan dan pariwisata
  2. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai seni dan budaya daerah
  3. Mempromosikan dan memasarkan kebudayaan dan destinasi pariwisata
  4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas kelembagaan dan sumber daya manusia aparatur

Potensi Wisata Daerah

Luas wilayah Banten 9.662,92 km2 dengan populasi penduduk mencapai 10.632.166 jiwa berdasarkan sensus penduduk tahun 2010. Mayoritas penduduk beragama Islam dengan mata pencaharian dari sektor pertanian, perdagangan, industri dan jasa. Unit pemerintahan dibagi atas 4 kabupaten dan 4 kota : Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Kota Tangerang Selatan. Masing-masing wilayah memiliki karakteristik sumber daya pariwisata budaya, alam, buatan dan kehidupan masyarakat tradisional (living culture) yang berkembang sebagai destinasi wisata berskala nasional bahkan internasional seperti Pesona Pantai Anyer, Carita & Tanjung Lesung, wisata bahari Pulau Umang, Taman Nasional Ujung Kulon, wisata Religi Banten Lama dan keunikan Masyarakat Tradisional Baduy.

Program Pengembangan

Pengembangan Pariwisata Provinsi Banten diidentifikasikan atas 204 Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) menurut RIPPDA Pariwisata tahun 2006 yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Banten. Terdiri dari 84 Obyek Wisata Alam, 34 Obyek Wisata Sejarah dan Budaya, 24 Obyek Wisata Buatan, 9 Obyek Wisata Living Culture dan 48 Obyek Wisata Atraksi Kesenian. Sebanyak 71 ODTW (34,8%) merupakan kawasan wisata yang telah berkembang baik dalam skala nasional maupun internasional. Sementara itu sekitar 100 ODTW (49,0%) merupakan Obyek Wisata yang potensial untuk dikembangkan. Pola pengembangan pariwisata Provinsi Banten meliputi 18 kawasan, diantaranya Pantai Barat, Kawasan Wisata Pantai Selatan, Kawasan Wisata Pantai Utara, Kawasan Wisata Ziarah, Kawasan Wisata Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) serta Pulau dan Anak Gunung Krakatau, dan lain-lain.

Wisata Sejarah Di Kota Banten – Benteng Speelwijk

Banten merupakan kota tua yang terdapat banyak situs sisa-sisa kejayaan kerajaan Islam Banten. Dan salah satunya adalah Benteng speelwijk.
Lokasi Benteng Speelwijk berada di daerah Banten lama, Serang, tepatnya di seberang Vihara Avalokitesvara yang hanya dipisahkan oleh sebuah sungai yang hampir mati karena dangkal. Anda akan melihat sisi ini dari Fort Speelwijk ketika menuju ke biara. Speelwijk Castle adalah salah satu tanda sisa pendudukan tentara kolonial Belanda di Banten. pintu masuk ke Benteng Speelwijk terbuka lebar bagi para pengunjung yang ingin menjelajahinya.

Sekilas Sejarah Benteng Speelwijk

Pada tahun 1682, perang saudara pecah di daerah tersebut. Sultan Haji meminta bantuan dari VOC, untuk menggulingkan ayahnya, Sultan Ageng.
Dalam pertukaran untuk bantuan, Belanda menginginkan monopoli perdagangan di kawasan tersebut dan membangun sebuah benteng. Oleh karena itu pada tahun 1685, pembangunan benteng pun dimulai.
Penamaan Benteng Speelwijk dicetuskan oleh Gubernur Banten dan tak lama kemudian Batavia menjadi Pelabuhan Internasional Banten.
Pembangunan benteng di Banten menunjukkan signifikansi kepada Belanda sebagai kontrol daerah yang memungkinkan Belanda untuk mencapai kontrol atas selat Sunda. Lokasi Benteng ini cukup strategis, terletak di delta sungai yang mengarah ke daratan.
Benteng Speelwijk dibangun seperti kebanyakan benteng pada abad ke-17. Tebal dinding benteng adalah sekitar 5 meter, dan panjang setiap sisi dinding kuarng lebih 80 meter. Di sekitar Benteng Speelwijk terdapat 4 benteng lainnya yang memiliki bentuk seperti bintang.
Benteng ini dahulu dihuni oleh hampir 400 tentara garnisun VOC. Namun, karena kondisi tropis dan kurangnya kebersihan di daerah tersebut, hampir tiga perempat dari pasukan tewas.
lokasi benteng banten, Nama2 hotel di Banten, peta jaringan jalan provinsi banten, syarif kasim ii sejarah

Selasa, 20 Maret 2012

INTRODUCE MY SELF

Hai saya Rivan Septian Fauzi, lahir dari rahim seorang ibu  yang selalu mendidik dengan kasih sayang dan harus berjuang dalam kehidupan ketika tuntutan cinta mengharuskan saya harus Mapan,dari segi keimanan maupun Finansial hal itu memang tak mudah. Tapi, saya yakin dan percaya ada tangan yang maha kuasa yang mengetahui segalanya.

TUGAS

NPM:2010009

NAMA:Rivan Septian Fauzi

Alamat:Harjatani Permai blog j no 2 rt02/rw04